Tuesday, February 7, 2012

Pelajaran Dari Sebuah Kehilangan..

Ini tulisan yang gue bikin semalem, cuman belum sempet di repost hehe:p.. Enjoy!

Kehilangan! Yup gue yakin semua orang pernah merasakan yang namanya kehilangan, baik itu kehilangan orang-orang yang kita cintai seperti keluarga, teman-teman, binatang peliharaan hingga harta benda. Memang yang namanya kehilangan itu pasti berhubungan langsung dengan situasi emosional diri kita seperti perasaan marah, sedih dan kecewa.

Semalam gue pergi melayat ke Rumah Duka Sumber Waras di daerah Grogol sana (sebelumnya udah janjian dengan beberapa teman waktu kuliah). Gue berangkat dari kantor pukul 18.15 WIB dan dikarenakan entah karena itu hari Senin dan ditambah dengan adanya kejadian kecelakaan di jalur busway dari arah gedung MPR/DPR menuju Slipi, alhasil gue sampai di lokasi kurang lebih pukul 20.00 WIB!

Ini bermula dari dua hari yang lalu, di mana pada hari Minggu malam tepatnya gue dapat sebuah BBM yang intinya menginformasikan tentang kehilangan Ayahanda tercinta dari seorang teman. Teman ini adalah adik kelas sewaktu kuliah dan junior di Organisasi Kemahasiswaan. 

Tetapi gue salut dengan teman ini, kenapa?
Temen gue ini sebenarnya adalah typical orang yang fragile, moody dan agak emosian. Tapi u know what, saat ketemu langsung ternyata dia sangat tenang, tegar dan tabah (Pokoknya di luar dari perkiraan gue), mungkin juga karena posisi dia sebagai anak Sulung yang mengharuskan dia memberikan contoh kepada adik-adiknya dan ada satu hal yang gue inget adalah kata-kata dia yang bikin gue terharu saat ngucapin my deep condolences, dia ngomong "Thanks Mike.. Papi udah ngga sakit lagi kepala dan jantungnya, udah tenang dia=)".

Gue ngga bisa ngebayangin gimana rasanya kehilangan orang tua? Gue selalu bersyukur banget sama Tuhan karena masih dikasih kesempatan untuk mempunyai orang tua yang lengkap. Mungkin banyak di luar sana, orang-orang yang hanya memiliki orang tua tunggal atau malah telah kehilangan kedua orang tuanya.

Sedikit Bahan Perenungan.. 

Di malam hari yang sepi kita menangis karena ngompol, haus ataupun lapar dengan sabar Mama dan Papa menghampiri kita dan menenangkan kita.
Saat kita sakit, orang tua kita panik dan berusaha sebisa mungkin untuk mengobati kita dengan membawa kita ke dokter.
Saat kita mulai bersekolah, Mama menyiapkan sarapan untuk kita makan dan Papa mengantar kita ke sekolah.
Saat kita berangkat, Mama tersenyum dan berkata di dalam hati "Dia akan menjadi orang sukses melebihi kesuksesan orang tua, Amin".
Setelah sampai di sekolah, Papa mengucapkan "belajar yang rajin yah anakku"
Orang tua kita sangat bangga pada kita dan berharap kita menjadi orang yang sukses kelak. 


Saat kita dewasa, orang tua kita juga mulai bertambah tua.
Kebutuhan kita semakin bertambah dan semakin banyak menuntut kepada orang tua untuk membeli barang ini dan itu dikarenakan gengsi kepada teman sebaya kita.
Kita tidak mau tahu apa yang dilakukan Mama dan Papa kita, yang penting kita harus mendapatkan apapun yang kita inginkan.
Tapi orang tua kita tidak pernah mengeluh, mereka selalu berusaha mengumpulkan uang untuk memenuhi keinginan kita, karena yang mereka inginkan adalah kebahagiaan kita.

Namun apakah lantas kita puas?
Kita hanya selalu menuntut untuk mendapatkan barang yang kita inginkan tanpa ada cukupnya.
Orang tua kita hanya bisa menangis di dalam hati saat kita meminta barang yang kita inginkan dengan membentak bentak dan kita memilih mendiamkan orang tua kita karena merasa orang tua kita tidak mampu memenuhi kebutuhan kita.

Orang tua kita selalu berusaha untuk membuat kita tersenyum. Mungkin karena sifat keegoisan seorang anak, kita selalu berpikir "Kewajiban orang tua menuruti apa yang anak minta dan membahagiakan anaknya" atau "Orang tua mencari uang buat siapa kalau bukan buat anaknya". Pikiran kita itu salah kawan! Orang tua kita juga perlu kebahagiaan.


Apa yang sudah kita berikan kepada orang tua kita?
Apakah kita selalu mendoakan mereka seperti mereka mendoakan kita?
Saat ini kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan dari orang tua kita. Kita masih selalu mengandalkan orang tua kita. Tapi ingatlah, orang tua kita tak bisa selamanya mendampingi kita. Saat usia orang tua kita semakin bertambah dan akhirnya Malaikat menjemput mereka, kita hanya bisa menangis dan menyesal. Hidup kita yang serba dicukupi oleh orang tua kita, suatu saat tidak akan bisa seperti itu lagi.

Jika itu terjadi, kapan saat saat kita membuat orang tua kita bahagia?
Kapan saat saat membuat orang tua kita bangga atas tindakan kita?

Melalui tulisan gue kali ini, gue tidak bermaksud menggurui kalian sama sekali. Gue dengan kerendahan hati, hanya mencoba untuk berbagi dan mengingatkan kembali bahwa kita harus selalu bersyukur atas segala kondisi yang telah Tuhan karuniakan ke kita. Buat teman-teman yang masih memiliki orang tua, sayangilah mereka selagi kalian bisa karena usia adalah rahasia dari Sang Maha Kuasa dan kita ngga akan pernah bisa tau.

Tidak perlu muluk-muluk untuk membahagiakan orang tua kita dengan berbagai materi melimpah. Percayalah kawan, bahwa orang tua kita tidak memerlukan semua itu, cukup dengan menjadi anak yang bisa dibanggakan dan tidak durhaka kepada orang tua itu udah lebih dari cukup karena kalau mau dibalas dengan materi berapa pun ngga akan pernah bisa sebanding dengan kebaikan orang tua terhadap anaknya.

                                                    Iklan Petronas CNY 2011..

8 comments:

  1. "treasure before you lose it"
    itu line dr iklan CNY Petronas yang sukses bikin mewek dan kangen rumah selama bbrp hari terakhir ini :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iklan Petronasnya yang CNY tahun 2011 bukan? Itu udah gue tambahin di blog haha=)..

      Delete
    2. bener!
      gue nonton semua versinya dr taon 2006.
      sukses makin kangen rumah :(

      Delete
  2. saat mengalami kehilangan.. ada yang tangisnya makin kuat karena pelukan.. ada pula yang merasa terkuatkan.

    dan jujur mike.. smalem pun gw sama terharunya. gimana seorang adik kelas kita yang sperti kita tau.. fragile moody aga emosian.. kliatan tegar banget! pas kita mau pulang aja masih bisa bilang.. "siniii.. siniii.. sapa yang mo gw peluk? thx ya smua uda dateng. papi uda ga sakit lagi. uda tenang dia." wow.. what a tough woman isn't it?

    just a lil' aftertought yaaa..
    [terkadang] kabar akan sahabat yang kehilangan orang tuanya selalu sukses membuat kita tambah mengeratkan pelukan pada mama dan papa selagi bisa. #bersyukur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget Teph, itulah kenapa karena gue berasa banget dapat pelajaran dari hal semalem makanya pengen gue tuangin ke Blog supaya bisa berbagi dengan yang lain:D..

      Delete
    2. like u said, being strong is the only choice that she has

      Delete
  3. Thank you for remind mike..spicles.com :)

    ReplyDelete
  4. Sippp u'r welcome, thanks too for reading my blog=)..

    ReplyDelete