Sunday, February 19, 2012

#RepublikTwitter

Kayaknya gue sendiri udah lama ngga nonton bioskop film Indonesia, inget terakhir kali nonton film Indonesia di Bioskop adalah "Catatan Harian Si Boy" dan gue suka banget sama film tersebut sampai bela-belain untuk nonton di Bioskop 2x dan bahkan ketika udah ditayangin di TV pun, gue tetep nonton lagi dan ngga pernah bosen dengan jalan cerita serta jokes-jokesnya.

Pada film tersebut gue secara khusus memuji akting dua pemain yang menurut gue memiliki karakter kuat yang mampu menghidupkan jalan ceritanya yaitu Abimana Aryasetya sebagai Andi dan Albert Halim sebagai Herry.

Di tengah gempuran film-film Hollywood yang lagi booming seperti The Journey 2, One Day, The Vow, Underworld, Chronicle, This Mean Wars dan lain-lain, ada satu film Indonesia yang cukup mencuri perhatian dengan judulnya #RepublikTwitter.



Buat pengguna social media Twitter, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Followers, Retweet, Unfollow dan beberapa istilah lain yang terdapat pada menu fungsi Twitter. Memang di zaman sekarang yang eranya serba canggih semuanya serba memungkinkan, saking hebatnya bahkan Twitter yang 'hanya' memiliki kemampuan untuk mengelola 140 kata dalam sekali tweet bisa mengakibatkan pecahnya kerusuhan dan perang di beberapa negara. Edan bukan?? Tapi itu kenyataannya kawan!

Setelah film Facebook diluncurkan dan cukup sukses di pasaran beberapa waktu lalu, bisa dibilang tinggal menunggu waktu aja sih film tentang Twitter dibuat. Dan benar seperti dugaan gue, film tentang Twitter beneran ada bahkan lebih hebatnya lagi yang bikin adalah orang Indonesia.

Pertanyaannya, apakah film ini dibuat terburu-buru dan terkesan dikejar deadline atau dibuat dengan serius sambil menumpang trend yang sedang ada? Gue hanya bisa bilang film ini berada di atas rata-rata film Indonesia. Not perfect, but not bad.

Berikut review film #RepublikTwitter:

Sukmo (Abimana Aryasetya) adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang tinggal di Yogyakarta. Sukmo yang sangat eksis di Twitter berkenalan dengan seorang wanita muda melalui layanan jejaring sosial ini. Wanita yang sering dipanggilnya sebagai ‘jurnalis bawel’ ini adalah Hanum (Laura Basuki), seorang wartawan yang bekerja pada majalah Linimasa.

                                             Abimana Aryasetya sebagai Sukmo..

Dari interaksi mereka di Twitter, jelas bahwa Sukmo dan Hanum saling tertarik satu sama lain. Lalu, demi memenuhi komitmen cintanya, Sukmo nekat pergi ke Jakarta dengan nebeng di mobil temannya, Andre (Ben Kasyafani). Sampai di Jakarta, Sukmo pun memutuskan untuk bertemu dengan Hanum. Tapi, saat sampai di tempat tersebut, ia pun merasa grogi karena Hanum ternyata lebih cantik daripada yang dikiranya. Saat akan mendekat, Sukmo melihat Hanum bersama pria lain. Sukmo yang mendadak jeblok percaya dirinya berasumsi bahwa sang pria adalah pacar Hanum. Ia pun memutuskan untuk pergi meski belum menyapa sama sekali. 

                                                   Laura Basuki sebagai Hanum..

Di Jakarta, Sukmo lebih banyak menghabiskan waktu bersama Andre dan pacarnya, Nadya (Enzy Storia). Sisa waktunya pun lebih banyak dihabiskan dengan luntang lantung dan menulis tweet galau di Twitter. Saat nasibnya tengah tak tentu arah, Sukmo menerima tawaran kerja dari temannya, Belo (Edi Oglek). Di sebuah warnet kecil yang dimiliki oleh Belo, Sukmo yang tekun dan memiliki kemampuan lihai mengolah 140 kata pun ditugasi untuk memimpin kampanye di Twitter untuk mengangkat nama seorang pengusaha agar dapat menjadi Trending Topic.

                              "Warnet" tempat para konsultan komunikasi tersebut bekerja..

Sukmo yang masih merasa suram karena kesempatannya untuk bertemu dan menjalin hubungan dengan Hanum hampir kandas, memutuskan untuk mengikuti arah nasib. Harapannya, tentu, bila ia bisa berhasil di Jakarta, ia dapat menjadikan dirinya sejajar dengan pria-pria ibukota dan membuat Hanum terkesan. Yang tidak diduganya, pekerjaan yang diambilnya lambat laun membuat dirinya, Hanum, dan orang-orang di sekitarnya terjerat dalam situasi yang sangat rumit.

#RepublikTwitter memang film tentang twitter (ya iyalah), dengan kata lain kalau bukan pengguna twitter sepertinya bakal agak sulit menangkap serunya konflik dalam film ini. Meski sebetulnya adegan yang hadir di film ini cukup "menyindir” juga untuk semua orang yang rutin berselancar di dunia maya seperti:
  • Jatuh cinta kepada sosok seseorang di dunia maya,
  • Kopi darat dan menemui bahwa terkadang kenyataan tidak seindah harapan “di internet asik, kok pas ketemu pendiem ya?”
  • Pemandangan miris betapa jejaring sosial justru malah membuat penggunanya menjadi anti sosial dan masih banyak lagi.
Memang benar, dunia yang kita tinggali sekarang persis seperti yang dideskripsikan oleh Kuntz Agus dan E. S. Ito di mana dunia ini dihuni oleh generasi "Menunduk" yaitu anak-anak muda yang matanya tak lepas dari perangkat bergerak, leher tertekuk dengan kepala yang tertunduk, asyik menatap layar berisi timeline Twitter. Lalu, kisah cinta yang bersemi dari tweet dan turun ke hati jelas bukan lagi barang yang asing. Tapi, apakah ekspektasi penonton akan tontonan berkualitas berhasil dipenuhi dengan tuntas oleh #RepublikTwitter?

                                           Inilah contoh ilustrasi generasi "Menunduk"..

Semua hal tersebut, silahkan teman-teman buktikan sendiri dengan menonton langsung film #RepublikTwitter yang diramu secara pas dalam film berdurasi lebih dari 100 menit ini. Memang gue juga tidak menyangka durasi filmnya akan cukup panjang. Beruntung berkat skenario & pemilihan peran yang tepat sukses membuat film ini jauh dari kata membosankan.

Dan akhir kata, sebagai pengguna aktif Twitter, film ini sukses untuk membuat gue menertawakan diri sendiri karena kedekatan jalan ceritanya dengan kehidupan personal kita.

"Sekarang ini, suara rakyat itu suara twitter”..

2 comments:

  1. cieee.. aheeeyy.. yang bis nonton duaan pacar
    langsung update blog lho dia
    di twitter aja demen bener pake #RepublikTwitter
    hahaha.. =D
    sbelom gw di jitak mending gw kabuuurr..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha dasar commentnya ngga substansial nie, out of topic:D.. #Ngeles

      Delete